Revitalisasi pertanian merupakan salah satu strategi pemerintah dalam rangka pengurangan kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan daya saing ekonomi pertanian. Di antara berbagai permasalahan di bidang pertanian, dua masalah penting yang harus segera diselesaikan adalah penyediaan pangan dan sumber energi alternatif. Untuk membentuk manusia Indonesia yang berkualitas perlu diwujudkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan tercapai apabila dimasyarakat tersedia pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun kualitasnya, aman, merata, dan harga terjangkau. Sumber penyediaan pangan diutamakan berasal dari produksi pangan dalam negeri, meskipun dapat juga dari impor. Dalam menyediakan pangan petani perlu lebih berdaya dan mandiri, berbasis pada sumberdaya lokal sehingga mampu menjalankan agribisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan. Minyak bumi merupakan sumber energi utama beberapa macam industri termasuk di dalamnya industri yang mendukung produksi pangan. Permintaan minyak bumi semakin meningkat padahal persediaannya semakin menipis, sehingga harganya semakinmahal dan langka. Tanpa minyak bumi, produksi pangan akan menurun dan kerawanan pangan dapat terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Dengan juga mempertimbangkan polusi udara oleh pembakaran minyak bumi, diperlukan produksi bahan bakar alternatif yang murah dan berwawasan lingkungan, antara lain dari biomassa tanaman.
Perhimpunan agronomi Indonesai (PERAGI) mempunyai tanggung jawab dalam membantu memecahkan permasalahan pangan dan energi tersebut. Untuk itu akan diselenggarakan Seminar Nasional yang menghimpun berbagai pemikiran, pengalaman dan hasil-hasil penclitian. Hasil-hasil penelitian tidak dibatasi pada pemecahan permasalahan pangan dan energi saja, tetapi juga pemecahan di bidang Agronomi lainnya.
