berusaha dan bekerja serta yakin dengan kemampuan yang kita miliki sebenarnya lebih dari yang dimiliki orang lain
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 08 Mei 2011

Gula Bit Harapan Baru Mencapai Swasembada Gula 2014

Selama ini program swasembada gula yang dicanangkan pemerintah hanya bersandar pada tanaman tebu sebagai komoditinya, namun ke depan swasembada ini juga didukung oleh tanaman sumber pemanis (gula) alternatif non tebu. Tanaman itu adalah Tropical sugar beet atau bit gula.
Pada saat penandatanganan Nota Kesepahaman antara Dirut PT Gula Bit Nusantara (GBN), Andriantono Munardi dengan Caretaker Direktur P3GI disaksikan Dirjen Perkebunan, Achmad Mangga Barani, di kantor Kementerian Pertanian, Ahmad Mangga Barani mengungkap “sejak dulu kita telah berpikir mencari tanaman pemanis pengganti tebu, dan ternyata banyak tanaman yang bisa digunakan seperti stevia. Namun masalahnya, setelah dilakukan pengujian banyak masyarakat yang kurang menyukai pemanis ini karena ada rasa getirnya”.
Namun sekarang, telah berhasil ditemukan sebuah tanaman pengganti yang cukup prospektif dan berpeluang sebagai alternatif pengganti tebu. Tanaman tersebut adalah bit gula (Beta vulgaris L) yang memiliki potensi produktivitas cukup tinggi yakni mencapai 80 ton per hektar dengan masa tanam hanya 6-8 bulan serta rendemen minimal 10 persen.
Achmad Mangga Barani, mengatakan, jika nanti pengembangan bit gula tersebut telah dikomersialkan, maka akan diawali untuk perkebunan besar baik swasta maupun milik pemerintah. Kemudian jika sudah berhasil baru dikembangkan pula untuk perkebunan rakyat karena budidaya tanaman ini memerlukan teknologi tinggi," katanya.
Sedangkan mengenai varietasnya, menurut Dirjen tidak perlu dikhawatirkan karena saat ini telah ditemukan varietas gula bit untuk daerah tropik yang berasal dari India.
Menurut Andriantono, bit sebagai bahan baku gula memiliki keunggulan dibandingkan dengan tebu, antara lain kebutuhan air yang lebih rendah yakni sepertiga dari tebu, mudah tumbuh di tempat marjinal, dan nilai rendemen yang lebih tinggi dibandingkan tebu.
Untuk memulai penelitian dan pengembangan secara intensif, PT Gula Bit Nusantara (GBN) pada 2011 siap mengembangkan budidaya gula bit tropika pada areal seluas 100 hektar (ha) sebagai alternatif bahan baku industri gula nasional.
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]