berusaha dan bekerja serta yakin dengan kemampuan yang kita miliki sebenarnya lebih dari yang dimiliki orang lain
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 25 Februari 2012

PENANAMAN KELAPA

LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341)
PENANAMAN KELAPA










                       
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman perkebunan berupa pohon berbatang lurus dari family palmae. Tanaman ini merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life). Kelapa disebut juga sebagai tanaman Socio Tropical Crops karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun, dan buahnya dapat dipergunakan unuk kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Produktivitas kelapa rakyat 0,5 – 1 ton kopra per hektar per tahun adalah rendah bila dibandingkan dengan kemampuannya untuk berproduksi sampai 2,0 ton kopra. Rendahnya produksi ini, disamping belum menggunakan bibit unggul dan kurangnya pemeliharaan juga disebabkan oleh umur tanaman yang telah tua dan lingkungan tumbuh yang tidak sesuai. Kondisi yang demikian mengakibatkan pendapatan petani kelapa sangat rendah.
Untuk meningkatkan produktivitas kelapa dan pendapatan petani, kelapa tua perlu diremajakan, kelapa yang relatif muda direhabilitasi. Penanaman baru atau perluasan harus mempertimbangkan kesesuaian lingkungan, dan meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan tidak hanya kelapa butiran, kopra atau minyak akan tetapi aneka ragam produk yang berasal dari tanaman kelapa.

Tujuan
Kegiatan praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat :
1.                  Menilai kriteria benih kelapa bermutu
2.                  Melaksanakan pembibitan pendahuluan (pre-nursery) di tanah
3.                  Menilai bibit kelapa yang siap salur
4.                  Menentukan lahan, kebutuhan tenaga kerja, dan waktu untuk pembibitan pendahuluan dan utama pada kelapa.
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup besar. Macam nama atau sebutan kelapa di setiap daerah atau negara antara lain Coconut (Inggris), Cocotier (Perancis); Kelapa, Nyiur (Indonesia), Kambil, Kerambil, Klapa (Jawa). Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10 - 14 meter lebih. Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3 - 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat menghasilkan 2 - 10 buah kelapa setiap tangkainya (BPPT, IPTEK 2005).
Menurut Wibowo (2007) Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga: (1) Kelapa dalam dengan varietas viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, (2) Kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja malabar), dan (3) Kelapa hibrida.
Kelapa banyak terdapat di negara-negara Asia dan Pasifik yang menghasilkan 5.276.000 ton (82%) produksi dunia dengan luas ± 8.875.000 ha (1984) yang meliputi 12 negara, sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan Amerika Selatan. Indonesia merupakan negara perkelapaan terluas (3.334.000 ha tahun 1990) yang tersebar di Riau, Jateng, Jabar, Jatim, Jambi, Aceh, Sumut, Sulut, NTT, Sulteng, Sulsel dan Maluku, tapi produksi dibawah Philipina (2.472.000 ton dengan areal 3.112.000 ha), yaitu sebesar 2.346.000 ton.
Sistem tanam yang baik yaitu sistem tanam segi tiga karena pemanfatan lahan dan pengambilan sinar matahari akan maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan pola ini jumlah tanaman akan lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar. Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1-2 bulan sebelum penanaman untuk menghilangkan keasaman tanah, dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm sampai dengan 100 x 100 x 100 cm. Pembuatan lubang pada lahan miring (>20o) dilakukan dengan pembuatan teras individu selebar 1.25 m ke arah lereng diatasnya dan 1 m ke arah lereng di bawahnya. Teras dibuat miring 10 derajat ke arah dalam.
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur dan cukup untuk membasahi tanah; waktu penanaman adalah pada bulan setelah curah hujan pada bulan sebelumnya mencapai 200 mm. Adapun cara penanaman adalah sebagai berikut:
1.      Top soil dicampur dengan pupuk phospat 300 gram per lubang dan dimasukkan ke lubang tanam.
2.      Polybag dipotong melingkar pada bagian bawah, dimasukkan ke lubang tanam, dan dibuat irisan sampai ke ujung, bekas polybag selanjutnya digantungkan pada ajir untuk meyakinkan bahwa polybag sudah dikeluarkan dari lubang tanam. Arah penanaman harus sama.
3.      Bibit ditimbuan tanah yang berada di sebelah selatan dan utara lubang, dipadatkan dengan ketebalajn 3-5 cm diatas sabut bibit kelapa.
4.      Kebutuhan bibit 1 ha, apabila jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga sama sisi, adalah 143 batang dan bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman 17 batang, sehingga jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang.
Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti aluvial, laterit, vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada endapan aluvial. Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi dan mangan.
Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah sama dengan laju evapotranspirasirasi atau bila persediaan air ditambah curah hujan selama 1 bulan lebih besar atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia. Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan bahan organik dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100 cm.
Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami erasi (Hartoyo, 2010).
 Menurut Prabowo (2007) tabel kebutuhan pupuk tanaman kelapa adalah sebagai berikut:
Umur Tanaman
Dosis Pupuk (gr/pokok)
Urea
(TSP)
RP
KCl
Kies
Borak
 Saat tanam
-
-
-
-
-
-
1 bln setelah tanam
100
100
100
100
100
100
2 tahun






- aplikasi I
200
200
200
200
200
200
- aplikasi II
200
200
200
200
200
200
3 tahun






- aplikasi I
350
350
350
350
350
350
- aplikasi II
350
350
350
350
350
350
4 tahun






- aplikasi I
500
500
500
500
500
500
- aplikasi II
500
500
500
500
500
500
5 tahun






- aplikasi I
500
500
500
500
500
500

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo diisi yaw...

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]