berusaha dan bekerja serta yakin dengan kemampuan yang kita miliki sebenarnya lebih dari yang dimiliki orang lain
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 21 Januari 2012

PENGHAMBATAN TUMBUH TUNAS LATERAL DAN DOMINASI TUNAS APIKAL

PENGHAMBATAN TUMBUH TUNAS LATERAL DAN DOMINASI TUNAS APIKAL

TUJUAN
      Meneliti pengaruh Auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral

PENDAHULUAN
      Tunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk(puncak) batang. Dominasi apikal dan pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon. Dominasi apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas pucuk/apikal, pertubuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Pucuk apikal merupakan tempat memproduksi auksin ( Dahlia 2001).

        Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk mengatur pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung. Menurut Hopkins (1995), auksin merupakan hormon pertama yang ditemukan dan disintesis dalam batang, akar apeks dan ditransportasikan di aksis tanaman. hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mndorong pertumbuhan tunas lateral(ketiak daun). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Salisbury & Ross 1995).


HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 Data Pengamatan Panjang Tunas Lateral dan Diameter Batang 
Perlakuan
Panjang Lateral Rata-rata(mm)
Diameter Batang Rata-rata(mm)
Tanaman Control
19,5
2,5
Tanaman dipotong & diolesi Lanolin
11
3
Tanaman dipotong & diolesi  IAA
11
3


PEMBAHASAN

   Auksin merupakan hormon pertumbuhan pada tumbuhan yang mempunyai peranan luas terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sifat penting auksin adalah berdasarkan konsentrasinya, dapat merangsang dan menghambat pertumbuhan. Auksin berperan penting dalam perubahan dan pemanjangan sel. hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk apikal tanaman. Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat, sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme (Wattimena 1998).
     Pada saat praktikum dilakukan pemotongan pada pucuk karena auksin diproduksi di daerah tersebut sehingga dapat menghentikan pertumbuhan auksin dan digantikan IAA(Indol Acetic Acid) da Lanolin. Penyungkupan pada daun juga dilakukan agar auksin tidak rusak bila terkena cahaya langsung karena auksin sangat peka terhadap cahaya. Pada praktikum kali ini juga dilakukan pemotongan pada pucuk pada kecambah kacang hijau agar pertumbuhan auksin terhenti. Namun pada kecambah yang lainnya diolesi Lanolin dan IAA sebagai pengganti Auksin. Untuk membandingkan diberikan kontrol dimana pucuk yang dipotong ditak diolesi apapun. Setelah dua inggu dilihat hasilnya dan dihitung panjang lateral dan diameter batangnya. Hal hasil didapat data seperti tabel diatas. Panjang rata-rata tunas lateral untuk perlakuan Lanolin yaitu, 11 mm, sama dengan hasil yang diperoleh pada perlakuan IAA yaitu 11 mm. Sedangkan angka 19.5 mm diperoleh pada pengukuran panjang rata-rata tunas lateral pada tanaman kontrol. Berdasarkan data diatas, pertumbuhan tunas lateral tanaman kontrol lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini bisa terjadi dikarenakan IAA dan Lanolin merupakan salah satu jenis hormon auksin pasta yang kemampuanya untuk memaksimalkan pemanjangan tidak sebaik hormon asli yang dihasilkan tanaman yaitu auksin. Lanolin dan IAA juga dapat menghambat pertumbuhan mata tunas samping/lateral. Untuk perbandingan diameter batang masing - masing perlakuan, tidak didapat sesuai asumsi dimana diameter batang tanaman kontrol seharusnya lebih besar dari tanaman yang diberi perlakuan Lanolin dan IAA. Namun pada pengamatan dilapangan diperoleh kenyataan yang berbeda. Terjadi sedikit penyimpangan yaitu, data diameter batang rata-rata tanaman kontrol lebih kecil dari perlakuan IAA dan Lanolin yang masing - masing 3 mm. Sedangkan, tanaman kontrol lebih kecil 0,5 mm yaitu, 2,5 mm. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor seperti, keterbatas praktikan saat pengukuran, kurangnya perawatan pada taaman, tanaman kekurangan air maupun unsur hara (Wattimena 1998).

SIMPULAN 

     Berdasarkan hasil dan pembhasan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa praktikum pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral cukup berhasil karena dapat dibuktikan bahwa pertumbuhan tunas lateral dapat terhabat oleh hormon auksin yang diproduksi pada ujung atau tunas apikal. Dengan pemotongan pucuk tanaman juga dapat menghentikan pertumbuhan dominasi apikal sehingga dapat memacu pertumbuhan tunas lateral.

DAFTAR PUSTAKA

Dahlia.2001. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Malang: UM Press.
Hopkins W G. 1995. Introduction to Plant Physiology. New York: John Willey and Sons, Inc.
Salisbury F D, Ross C W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I edisi IV alih bahasa Luqman RR dan                      Sumaryono. Bandung: ITB Press.
Wattimena G A. 1998. Zat Pengatur Tubuh Tanaman. Bogor: Pusat Antar Universitas Bogor.

JAWABAN PERTANYAAN

1. Pengaruh pemberian auksin terhadap bentuk tanaman adalah tunas lateral menjadi lebih pendek,  diameternya menjadi lebih kecil, tanaman tumbuh menjadi bengkok dan sel batang jadi lebih panjang.

2.  Fungsi hormon auksin yang dibentuk oleh tanaman itu sendiri adalah untuk mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar dan batang, mempercepat pematangan buah, dan mengurangi jumlah biji dalam buah. Auksin yang diberikan pada tunas lateral akan menghambat pertumbuhan dari tunas lateral tersebut dan mengakibatkan adanya dominansi apikal. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh pemberian auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral berbeda dari pengaruh auksin yang dibentuk oleh tumbuhan itu sendiri.

3. Auksin yang digunakan pada pemeliharaan tanaman tahunan berguna untuk mengurangi cabang pada pohon tersebut, sehingga eksposure tumbuhan terhadap cahaya dapat meningkat.

4. Pemangkasan pucuk dilakukan untuk menghindari dominansi apikal yang nantinya akan membuat tumbuhan menjadi lebih lebat, sehingga pada tanaman hortikultura akan lebih mudah untuk dipanen (pertumbuhan ke atas diminimalisir), mudah dirawat dan merupakan salah satu dari tehnik membuat tanaman bonsai serta bernilai jual lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo diisi yaw...

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]