Peningkatan produksi kacang tanah terus dilakukan agar kekurangan
produksi dalam negeri dapat dipenuhi. Kendala peningkatan produksi pada
akhir-akhir ini adalah adanya dampak perubahan iklim yang dapat
menyebabkan kekeringan dan mewabahnya penyakit pada kacang tanah. Salah
satu masalah biotik utama tanaman kacang tanah adalah penyakit bercak
daun dan karat daun dan masalah abiotik adalah kekeringan pada akhir
masa pertumbuhan akibat pergantian musim hujan ke musim kemarau yang
terjadi secara tegas. Kegiatan pemuliaan tanaman kacang tanah ke arah
peningkatan produktivitas serta ketahanan terhadap beberapa masalah di
atas terus dilakukan, Hypoma1 dan Hypoma2 adalah dua nama varietas
unggul baru yang berhasil dilepas akhir tahun 2011.
Hypoma 1 adaptatif di lingkungan optimal, dengan potensi hasil 3,70 t/ha polong kering (rata-rata nasional 2 t/ha). Varietas tersebut cukup tahan terhadap penyakit bercak dan karat daun sekaligus agak tahan terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum). Varietas Hypoma2 mempunyai daya adaptasi umum yang baik terutama di lingkungan-lingkungan dengan musim hujan yang terbatas yang sering menyebabkan tanaman kacang tanah mengalami cekaman kekeringan pada fase generatif. Potensi hasil varietas Hypoma2 mencapai 3,50 t/ha polong kering (rata-rata nasional 2 t/ha), toleran kekeringan, serta agak tahan terhadap penyakit bercak dan karat daun.
Kacang tanah varietas Hypoma1 dan Hypoma2 tergolong ke dalam tipe Spanish (dua biji/polong), ukuran polong dan biji sedang, kulit ari biji berwarna rose, dan umur masak antara 90-91 hari. Dengan karakter demikian kedua varietas tersebut dapat ditanam di daerah dengan jumlah bulan basah yang pendek, atau daerah yang memiliki tipe iklim D. Selain itu kacang tanah berumur genjah – sedang akan meningkatkan intensitas panen dan terhindar dari kekeringan.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Balitkabi
Hypoma 1 adaptatif di lingkungan optimal, dengan potensi hasil 3,70 t/ha polong kering (rata-rata nasional 2 t/ha). Varietas tersebut cukup tahan terhadap penyakit bercak dan karat daun sekaligus agak tahan terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum). Varietas Hypoma2 mempunyai daya adaptasi umum yang baik terutama di lingkungan-lingkungan dengan musim hujan yang terbatas yang sering menyebabkan tanaman kacang tanah mengalami cekaman kekeringan pada fase generatif. Potensi hasil varietas Hypoma2 mencapai 3,50 t/ha polong kering (rata-rata nasional 2 t/ha), toleran kekeringan, serta agak tahan terhadap penyakit bercak dan karat daun.
Kacang tanah varietas Hypoma1 dan Hypoma2 tergolong ke dalam tipe Spanish (dua biji/polong), ukuran polong dan biji sedang, kulit ari biji berwarna rose, dan umur masak antara 90-91 hari. Dengan karakter demikian kedua varietas tersebut dapat ditanam di daerah dengan jumlah bulan basah yang pendek, atau daerah yang memiliki tipe iklim D. Selain itu kacang tanah berumur genjah – sedang akan meningkatkan intensitas panen dan terhindar dari kekeringan.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Balitkabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo diisi yaw...