berusaha dan bekerja serta yakin dengan kemampuan yang kita miliki sebenarnya lebih dari yang dimiliki orang lain
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 14 Januari 2012

Mentan : “Asal Mau Maka Kita Tidak Akan Kekurangan Pangan”

Pernyataan Dr, Ir. Suswono, Menteri Pertanian, tersebut disampaikan pada waktu Acara Panen Kedelai dan Temu Wicara di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Jawa Timur (9/1/2012). Menteri Pertanian menyatakan bahwa tahun 2014, swasembada kedelai harus dapat diwujudkan. Hal ini didasarkan pada potensi kawasan hutan milik Perhutani yang mencapai 1,6 juta ha yang dapat ditanami  dengan tanaman pangan dan potensi varietas unggul kedelai yang dapat mencapai 2,5 – 3 ton/ha. Jika 20 persen dari 1,6 juta ha lahan perhutani yang tersedia atau seluas 400.000 ha  untuk ditanami kedelai 2 x tanam setahun dengan dengan hasil rata-rata  2 ton/ha, maka akan diperoleh tambahan produksi kedelai sebesar 800.000 ton kedelai. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan oleh petani pesanggem (penggarap kawasan hutan) yang dibantu Kementerian Pertanian dan Perhutani akan dapat membantu menjaga kawasan hutan serta menambah kesejahteraan petani dari tambahan pendapatan hasil tanaman pangan, termasuk kedelai. Namun demikian, Menteri Pertanian berpesan agar petani LMDH ikut menjaga dan merawat pohon hutan, khususnya pohon jati muda, disamping membudidayakan kedelai.

Pada waktu Temu Wicara dengan para petani LMDH , penyuluh pertanian, petugas kehutanan sebanyak kurang lebih 450 orang yang berasal dari Ngawi, Ponorogo, Blitar, dan Bojonegoro, Menteri Pertanian menyerahkan  benih kedelai kelas FS kepada ketua Kelompok LMDH dari KPH Ngawi, Bojonegoro dan Blitar masing-masing sebesar 1 ton. 

Disisi lain, Dr. Haryono, Kepala Badan Litbang Pertanian dalam laporannya menyampaikan bahwa 1) dari daerah Ngawi ini mudah-mudahan muncul semangat baru untuk tanam kedelai agar dapat mendukung program swasembada kedelai 2014 melalui kerjasama Kementerian Pertanian, Perhutani dan petani di kawasan hutan, 2) Badan Litbang Pertanian telah memiliki pengalaman dalam pengembangan tanaman pangan khususnya padi gogo dibawah pohon hutan di daerah Blora, 3) Benih kedelai jenis FS (Benih Dasar) hasil tanaman ini sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi benih SS (Benih Pokok) dan selanjutnya benih ES  (Benih Sebar) guna mendukung program pengadaan benih JABALISIM (Jalur Benih Antar Lapang dan Musim), dan 4) Badan Litbang Pertanian telah menfokuskan arah penelitiannya guna mendukung 4 target sukses Kementerian Pertanian.

Kegiatan pengembangan kedelai di kawasan hutan jati ini sejalan dengan program Bupati Ngawi untuk mengembangkan pertanian berbasis ekonomi. Karena kedelai sangat diperlukan untuk mendukung industri tempe. Oleh karena itu, peluang dari Perhutani yang menyediakan lahannya di sela pohon jati muda dapat dikembangkan tanaman kedelai maupun tanaman pangan lainnya seperti jagung dan tanaman rempah seperti jahe, temu ireng, kunir dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo diisi yaw...

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]